Penyebab
Umum, dan Penyebab Khusus Perang Dunia II
Meletusnya Perang
Dunia II pada dasarnya berkaitan erat dengan Perang Dunia I, yakni merupakan
kelanjutan dari Perang Dunia I. Perang Dunia I telah mengakibatkan dampak besar
bagi dunia, yaitu seperti kehancuran dan kerugian yang sangat besar, krisis
perekonomian dunia, serta kematian jutaan jiwa. Oleh karena itu, salah satu
upaya untuk mengakhiri Perang Dunia ke I adalah dengan melakukan genjatan
senjata dan merancang suatu perjanjian (perjanjian Versailles) untuk mengakhiri
Perang Dunia I.
Perjanjian Versailles itu berisi tentang tuntutan sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jepang) kepada Jerman untuk:
Perjanjian Versailles itu berisi tentang tuntutan sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Jepang) kepada Jerman untuk:
(1). Menyerahkan
daerah kekuasaannya kepada Inggris, Perancis dan Jepang.
(2). Menanggung ganti rugi perang.
(2). Menanggung ganti rugi perang.
(3). Memperkecil
angkatan militer atau perangnya.
(4). Menyerahkan
kapal-kapal dagang kepada Inggris, dan
(5). Memberikan
wilayah Jerman bagian barat sungai Rhein sebagai jaminan (Selama 15 tahun).
Akan tetapi, Jerman
mengingkari semua kesepakatan dalam perjanjian Versailles tersebut sehingga
menjadi salah satu penyebab terjadinya Perang Dunia ke II pada tahun 1939.
Selain salah satu
penyebab Perang Dunia ke II diatas, terjadinya Perang Dunia II yang melibatkan
beberapa negara besar dilatarbelakangi oleh beberapa sebab, yakni sebab umum
dan khusus.
A.
Penyebab Umum
1). Adanya unjuk
kekuatan senjata yang diciptakan oleh beberapa negara dan perlombaan senjata
antar negara-negara Eropa, seperti Inggris menciptakan Royal Air Force
(Armada Udara) dan Jerman membuat kapal tempur Bismarck dengan peluru
kendali Vergeltung (pembalasan).
2). Adanya politik
balas dendam (Revanche Idea) yang dilakukan oleh negara Jerman.
3). Adanya politik
mencari sekutu dengan munculnya blok Sekutu dan blok Fasis.
4). Gagalnya Liga
Bangsa-Bangsa (LBB) dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
5). Adanya politik
ekspansi beberapa negara fasis (militer) seperti:
(a). Jerman, dengan semboyan Jerman Raya (Lebensraum).
(b). Italia, dengan semboyan Italia Raya (Italia Iradenta) atau (Italia
la Prima).
(c). Jepang dengan semangat Hakko Ichi-u.
B.
Penyebab Khusus
1). Penyerbuan Jerman
terhadap Polandia pada tanggal 11 September 1939.
2). Terjadi
penyerbuan yang dilakukan Jepang terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut
Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada hari Minggu tanggal 7 Desember
1941.
Kronologi
Perang Dunia II
Pada saat terjadi
Perang Dunia II, sikap Amerika Serikat memihak sekutu blok demokrasi yang
meliputi negara Inggris, Perancis, Belanda, dan Belgia. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa bentuk bantuan yang diberikan sebagai berikut:
a. Menerima Lend
Lease Act oleh kongres. Perundangan ini memberi kekuasaan kepada
presiden untuk menjual, meminjamkan, menyewakan dan juga menukarkan peralatan
perang beserta amunisinya yang dibutuhkan oleh sekutu blok demokrasi. Selain
itu, Amerika Serikat juga siap mengawal kapal-kapal yang mengangkut keperluan
perang ke negara-negara sekutu dan bersedia melemahkan Angkatan Laut Jerman dengan
menyita kapal-kapal Jerman yang ada di pelabuhannya.
b. Membantu
rakyat untuk menciptakan demokrasi dengan cara melawan para pemimpinnya di
beberapa negara yang mempertahankan diri sebagai negara diktator.
A.
Perang Dunia II di Eropa
Perang Dunia II di
Eropa dimulai tanggal 1 September 1939 saat Jerman menyerbu atau menguasai
(aneksasi) Pelabuhan Danzig (Polandia) yang dianggap sebagai miliknya sebelum
Perang Dunia I, Austria, dan daerah Sudeten (Cekoslovakia). Agresi militer
Jerman ini dipandang oleh semua pihak sebagai tanda awal mula meletusnya Perang
Dunia II di Eropa.
Kronologis Kejadian
Perang Dunia II Yang Terjadi Di Eropa:
a.
3 September 1939:
Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.
b.
10 Juni 1940:
Italia menyatakan perang terhadap Inggris dan Perancis.
c.
22 Juni 1940:
Pasukan Jerman dan Italia bergabung mampu menaklukkan Perancis.
d.
6 April 1941:
Pasukan Jerman berhasil menduduki Yunani, Yugoslavia, dan Mesir.
e.
8 September 1941:
Pasukan Jerman berhasil menduduki Ukraina dan Rusia.
f.
23 Oktober 1942:
Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat dipimpin oleh Montgomery
(Inggris) dan Eisenhower
(Amerika Serikat) berhasil mengalahkan pasukan gabungan Jerman dan Italia.
g.
1 Mei 1944:
Italia menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat.
h.
6 Juni 1944:
Pasukan gabungan Sekutu-Amerika Serikat secara besar-besaran menyerang
Jerman.
i.
30 April 1945:
Hitler meninggal dunia dengan cara bunuh diri di bunkernya.
j.
7 Mei 1945:
Jerman menyerah kepada Sekutu-Amerika Serikat dan Perang Dunia II dikawasan
Eropa berakhir.
B.
Perang Dunia II di Asia Pasifik.
Perang Dunia II di
kawasan Asia Pasifik dimulai tanggal 7 Desember 1941 waktu setempat, ditandai
dengan Jepang menyerbu Pangkalan Angkatan Laut milik Amerika Serikat di Pearl
Harbour, Hawaii yang dianggap sebagai saingan yang kuat. Agresi militer yang
dilakukan Jepang inilah sebagai tanda meletusnya Perang Dunia ke II di Asia
Pasifik.
Kronologis Kejadian
Perang Dunia ke II di Asia Pasifik:
a.
7 Desember 1941:
Jepang menyerbu Pangkalan Angkatan Laut milik Amerika Serikat di Pearl Harbour,
Hawaii.
b.
Tahun 1941-1944:
Jepang berhasil menguasai wilayah yang sangat luas meliputi seluruh
wilayah Asia tenggara
dan wilayah Cina Timur. Ketika itu, Amerika Serikat dan bangsa Eropa yang berhasil
menyelamatkan diri membangun pertahanan di Australia.
c.
Juli 1944:
Pasukan Amerika Serikat dipimpin Jenderal Mac Arthur dengan siasat
perang "Loncat Katak" menyerang pertahanan Jepang di Pulau Saipan
(Kepulauan Mariana) Pasifik dan bertempur di Laut Karang. Pada saat itu, Jepang
menderita kekalahan dan Pulau Saipan berhasil diduduki Amerika Serikat.
d.
6 Agustus 1945:
Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat dan menyusul tanggal 9
Agustus 1945 giliran Kota Nagasaki dibom atom. Kedua kota tersebut hancur total
dan instalasi militer Jepang lumpuh.
e.
14 Agustus 1945:
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
f.
2 September 1945:
Jepang menandatangani perjanjian perdamaian di atas kapal Missouri milik
Amerika Serikat, dan Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik berakhir.
C.
Perang dunia II di Afrika dan Timur Tengah
1940:
Mesir dan Somaliland
Pertempuran di Afrika Utara bermula
pada 1940,
ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan
Italia dari Libya
yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez
yang vital.
1941:
Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon,
merebut Damaskus
pada 17 Juni.
Korps Afrika
dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota
pelabuhan Tobruk.
Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga
serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth
Army) mundur ke garis di El Alamein.
1942:
Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua
1942:
Operasi Obor (Torch Operation), Afrika Utara Perancis
Untuk melengkapi kemenangan ini,
pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor
(Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair
melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair
1943:
Kalahnya Korps Afrika
Korps Afrika tidak mendapat suplai
secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan
Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan
ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan
serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit di
antara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libya. Pasukan Jerman
yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan
AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju
garis suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan
barat, pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei
1943
dan menawan 250.000 tentara Axis.
DAMPAK
PERANG DUNIA II
Perang
Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang teerlibat
perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal
karena keganasan perang, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak
kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
A. DAMPAK PERANG DUNIA BAGI DUNIA
1. BIDANG POLITIK
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi yaitu liberalisme versus sosialisme-komunisme .
Munculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Filipina. (dampak positif)
2. BIDANG EKONOMI
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali perekonomian dunia, seperti:
a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1) Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2) Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
~ Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
~ Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
~ Mencegah terjadinya inflasi.
~ Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
~ Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
~ Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3) Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
b. Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
c. Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada negara-negara berkembang khususnya Asia.
d. Colombo Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark) dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE)
Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha membangun perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat membangun perekonomiannya dengan cepat.
Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai perwujudan perkembangan sistem ekonomi kapitalis yaitu IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank).
Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi negaranya.
3. BIDANG SOSIAL
Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat membentuk badan guna menghindari jatuhnya korban lebih banyak dengan nama United Nations Relief Rehabilitation Administration (UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan dan memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan Jerman. Bantuan yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu bagian dari PBB)
A. DAMPAK PERANG DUNIA BAGI DUNIA
1. BIDANG POLITIK
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi yaitu liberalisme versus sosialisme-komunisme .
Munculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Filipina. (dampak positif)
2. BIDANG EKONOMI
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali perekonomian dunia, seperti:
a. Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1) Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2) Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
~ Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
~ Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
~ Mencegah terjadinya inflasi.
~ Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
~ Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
~ Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3) Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
b. Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
c. Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada negara-negara berkembang khususnya Asia.
d. Colombo Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta pertama negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1957 terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara Eropa Barat (Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark) dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE)
Inggris memprakarsai berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara (Inggris, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab sistem perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara jajahan menjadi terputus.
Negara-negara jajahan melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha membangun perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat membangun perekonomiannya dengan cepat.
Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan ekonomi dunia sebagai perwujudan perkembangan sistem ekonomi kapitalis yaitu IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank).
Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi negaranya.
3. BIDANG SOSIAL
Semakin kuatnya kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat membentuk badan guna menghindari jatuhnya korban lebih banyak dengan nama United Nations Relief Rehabilitation Administration (UNRRA). Tugas pokok badan ini adalah meringankan penderitaan dan memulihkan daya produksi rakyat yang tinggal di daerah bekas pendudukan Jerman. Bantuan yang diberikan berupa makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan rumah sakit. UNRRA (satu bagian dari PBB)
dibubarkan
sebab tugas untuk memberikan bantuan pembangunan kembali negara Eropa telah
dilaksanakan oleh European Reconstructions Plan atau yang dikenal dengan
Marshall Plan.